Kala itu . . .
Salju yang lembut turun
Bersamaan dengan nya
Malaikat rapuh yang terjatuh
Dengan sayap-sayap patah
Yang tercabik oleh badai takdir
Di gurun pasir tanpa air
Ia ingin terbang menuju bulan
Memeluk cahaya yang menghangatkan
Dan memetik secercah harapan
Namun kini,
Ia tak mampu lagi terbang,
Tak tahu kemana ia kan pergi,
Ia hanya akan terus menerjang,
Tak peduli di gurun ini ia kan mati
Menjadi bangkai yang dimakan binatang
Hingga akhirnya,
Tuhan menyelamatkannya,
Ia temukan oase di tengah kehausannya,
Ia temukan sekuntum bunga,
Yang begitu indah menebarkan keharumannya,
Yang merasuk kedalam jiwanya,
Menutup segala luka didalam hatinya,
Segala kekecewaan itu kini telah musnah .
Tergantikan oleh sebuah kebahagiaan .
Dari bunga yang terindah .
Untuk malaikat yang terlupakan .